Inilah yang terjadi di depan ruangan SAC
Universitas Sanata Dharma. Sepatu-sepatu berserakan dilantai dengan rak sepatu
persis di depan pintu dan terisi hanya beberapa sepatu.
SAC merupakan ruangan khusus bagi mahasiswa
untuk memeperoleh akses informasi yang menyangkut kegiatan perkuliahan. Dia
dalam ruangan SAC tersedia beberapa unit computer dengan akses internet yang
cepat, kumpulan video-video film-film klasik yang bagus beserta TV dan
videoplayer untuk memutar film itu, Wi-fi, Televisi dengan tayangan-tayangan
dari luar negeri, dan sofa untuk para mahasiswa yang mungkin hanya ingin
sekedar bersantai menunggu kelas.
Semua mahasiswa sanata dharma bisa menjadi
anggota SAC. Cukup membayar lima ribu rupiah untuk mengurus kartu anggota, lalu
setelah itu dia bisa kapan saja datang dan menikamti segala fasilitas SAC yang
dibuka dari jam tujuh pagi hingga pukul 5 sore.
Dalam tulisan ini saya hanya ingin sedikit
berkomentar mengenai para pengguna atau anggota SAC yang seluruhnya merupakan
mahasiswa, yang notabene merupakan orang terpelajar.
Cukup ironis melihat hal ini, betapa
ketertiban kadang dianggap sebagai sesuatu yang kecil dan sering diabaikan. Bagaimana
rak sepatu itu kosong, karena mahasiswa lebih memilih meninggalkan sepatunya
secara sembarangan daripada meletakkannya secara rapi di rak sepatu yang dusah
disediakan.
Mungkin ini hal sepele, tapi jelas sekali
menunjukkan betapa mahasiswa, orang yang dikenal “Terpelajar” menjadi sedikit
sombong untuk memperhatikan hal kecil ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar