Selasa, 26 Maret 2013

Tentang Ketertiban


Inilah yang terjadi di depan ruangan SAC Universitas Sanata Dharma. Sepatu-sepatu berserakan dilantai dengan rak sepatu persis di depan pintu dan terisi hanya beberapa sepatu.
SAC merupakan ruangan khusus bagi mahasiswa untuk memeperoleh akses informasi yang menyangkut kegiatan perkuliahan. Dia dalam ruangan SAC tersedia beberapa unit computer dengan akses internet yang cepat, kumpulan video-video film-film klasik yang bagus beserta TV dan videoplayer untuk memutar film itu, Wi-fi, Televisi dengan tayangan-tayangan dari luar negeri, dan sofa untuk para mahasiswa yang mungkin hanya ingin sekedar bersantai menunggu kelas.
Semua mahasiswa sanata dharma bisa menjadi anggota SAC. Cukup membayar lima ribu rupiah untuk mengurus kartu anggota, lalu setelah itu dia bisa kapan saja datang dan menikamti segala fasilitas SAC yang dibuka dari jam tujuh pagi hingga pukul 5 sore.
Dalam tulisan ini saya hanya ingin sedikit berkomentar mengenai para pengguna atau anggota SAC yang seluruhnya merupakan mahasiswa, yang notabene merupakan orang terpelajar.
Cukup ironis melihat hal ini, betapa ketertiban kadang dianggap sebagai sesuatu yang kecil dan sering diabaikan. Bagaimana rak sepatu itu kosong, karena mahasiswa lebih memilih meninggalkan sepatunya secara sembarangan daripada meletakkannya secara rapi di rak sepatu yang dusah disediakan.
Mungkin ini hal sepele, tapi jelas sekali menunjukkan betapa mahasiswa, orang yang dikenal “Terpelajar” menjadi sedikit sombong untuk memperhatikan hal kecil ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar