Sebagai seorang mahasiswa
semester 7, yang notabene sebentar lagi akan menemui Skripsi atau Tugas akhir,
adalah sebuah kewajiban untuk mengambil KKN (Kuliah Kerja Nyata) sebelum
diperbolehkan mengambil Skripsi. Aku ingat kemarin ada seorang teman yang
melalui media sosialnya mempertanyakan tujuan dan manfaat KKN. Dia merasa bahwa
kegiatan KKN tidak begitu dibutuhkan untuk masa depannya. Tidak begitu relevan
dengan jurusan yang dia ambil dan tidak dapat memberikan pengalaman yang dia
butuhkan dalam dunia kerja apabila dia sudah lulus nanti.
Menurut temanku ini,
mungkin kesempatan magang lebih dia butuhkan ketimbang KKN, mengingat dikampus
kami, Fakultas sama sekali tidak menawarkan kesempatan magang. Jadi, mahasiswa
memang harus punya kesadaran sendiri untuk mencari kesempatan itu jika memang
dia merasa butuh.
Tanpa menyalahkan teman
atau menganggap dia keliru, tapi menurut LPPM, Lembaga yang menyenggarakan
kegiatan KKN, kegiatan wajib mahasiswa tingkat akhir sebelum melanjutkan
mengurus skripsi alias KKN bertujuan sebagai berikut,
“ kemampuan melakukan analisis sosial budaya masyarakat sehingga
memahami persoalan yang dihadapi oleh masyarakat; pengalaman langsung hidup
bersama dengan anggota masyarakat yang kurang beruntung; dan mampu bekerjasama
dengan berbagai pihak dalam melaksanakan kegiatan. Masyarakat yang kurang
beruntung meliputi mereka yang lemah ekonominya, mereka yang mengalami
hambatan, mereka yang termasuk masyarakat pinggiran.” (Website LPPM USD)
Kesimpulan dari tujuan
itu menurutku adalah pengabdian masyarakat. Ya, sudah seharusnya kita mengabdi
kepada masyarakat. Terlebih mereka yang tidak mampu. Bukan dengan memberikan
recehan kepada mereka yang meminta-minta dijalan, apalagi sharing gambar mereka
ke media sosial dan mendoakan. Tak akan ada perubahan dan itu sama sekali bukan
ciri mahasiswa yang katanya terpelajar.
Apa sih tujuan kita mahasiswa
kuliah? Untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus dan menjadi sukses serta
kaya-raya? Benar. aku sendiri tak mau munafik. Menjadi sukses adalah salah satu
alasan utama mengapa aku melanjutkan sekolah ke universitas. Menjadi seorang
mahasiswa yang berusaha mendapatkan nilai yang tidak terlalu buruk disetiap
mata kuliah. Mengikuti berbagai macam kegiatan kampus untuk mengasah kemampuan
bersosialisasi dan beorganisasi agar dimasa depan aku sudah siap dengan segala
sistem birokrasi di dunia kerja karena sudah terbiasa saat dibangku kuliah.
Namun apakah kuliah
semata-mata hanya untuk menjadi sukses? Ya inilah yang menjadi ironi mahasiswa
jaman sekarang. Ketika mahasiswa hanya berfokus kepada dirinya sendiri dan menjadi
tumpul terhadap keadaan sosial disekitarnya. Ketika apa yang dia kejar hanya
berasaskan pada kepentingan diri sendiri, maka pemikiran mengenai betapa
sia-sianya KKN adalah salah satu akibat dari ironisnya mahasiswa sekarang ini.
Begitu banyak mahasiswa sekarang
yang berusaha sekuat kemampuannya untuk lulus cepat, lulus dengan predikat cum
laude, melanjutkan sekolah ke luar negeri. Memang tidak ada hal yang salah
dengan cita-cita itu, namun apa sih yang dikejar dengan semuanya itu? Pride? Mungkin
saja. Lalu ketika semua itu sudah tercapai, mau apa lagi?
Disini aku tidak
bermaksud menyalahkan mahasiswa kebanyakan yang punya sejuta mimpi mengenai
kesuksesan dan sedang dengan berapi-api mewujudkannya. Namun yang disesalkan
adalah, terkadang mereka terlalu fokus dengan diri sendiri kemudian lupa dengan segala yang ada disekitar
mereka. Kepekaan sosial perlahan tumpul karena mereka terlalu concern ke pada diri
mereka. Segala pertimbangan dalam mengambil keputusan hanya berdasarkan untung
dan rugi terhadap diri sendiri.
Jika sudah seperti ini,
lalu bagaimana dengan masyarakat? Apa peran mahasiswa untuk masyarakat? Bukankah
sebenarnya salah satu tujuan dari kuliah adalah untuk mengabdi kepada
masyarakat? Kita mahasiswa, orang-orang yang dicap terpelajar sudah seharusnya
memanfaatkan ilmu yang kita punya untuk membangun masyarakat. Untuk itulah KKN
ada, agar kita bisa mengaplikasikan ilmu kita untuk membantu kehidupan masyarakat
menjadi lebih baik.
Ambil saja contoh
mahasiswa teknik yang melaksanakan KKN ke sebuah desa yang kesusahan air. Kemudian
dengan memanfaatkan ilmu yang mereka punya dan dana dari universitas, mereka
berhasil membantu masyarakat membuat pipa yang tersambung dari sumber air yang
jauh dari desa serta bak penampung air yang berguna menampung air hujan
sehingga bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari masyarakat. Atau contoh
lain, sebuah desa yang mempunyai potensi untuk menjadi desa wisata,
diberdayakan oleh mahasiswa, diajarkan mengenai manajemen pariwisata yang
singkat dan simple, lalu mereka bisa berkembang menjadi desa wisata dan
mendapatkan uang dari hal tersebut.
Contoh-contoh diatas
adalah bukti mengapa disini aku menganggap KKN itu penting. Mahasiswa tak perlu
demo untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap keadaan sosial. Dia bisa langsung
bergerak melaksanakan perubahan. Dalam hal ini kampus memberikan kesempatan itu
melalui kegiatan KKN. Melalui KKN, semua ilmu para mahasiswa bisa tersalurkan
dengan baik. Selain itu, melalui KKN juga kita belajar untuk bersosialisasi
dengan masyarakat, berlatih melakukan kompromi, musyawarah, dan sejenisnya. Kepiawaian
dalam berbicara dengan masyarakat desa atau masyarakat umum memang terkadang
tidak dimiliki semua mahasiswa. Melalui KKN, aku rasa itu bisa dilatih.
Ketika ada KKN yang
dirasa tidak berguna atau sia-sia, berarti memang ada yang salah dengan
mahasiswa yang ikut serta dalam KKN itu. Semuanya dimulai dari kepekaan, kesadaran
dan niat. Ketika semuanya itu tertutup oleh kepentingan hanya sebagai syarat
kelulusan, maka KKN memang hanya akan menjadi sia-sia.
Pada akhirnya, semuanya
memang kembali kepada pribadi kita masing-masing. Apabila kamu butuh pengalaman
untuk masa depan di dunia kerja nanti, silahkan meluncur ke internet. Disana terlalu
banyak informasi mengenai hal itu, karena ketika kita hanya mengaharapkan
ditawarkan kampus, maka hal itu sangat sulit terjadi. Bagaimanapun juga KKN itu
sangat berguna, baik untuk masyarakat maupun mahasiswa. Semuanya bisa menjadi
sia-sia atau berharga tergantung dari kita yang menjalaninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar